EVALUASI BUDAYA
Dalam pembahasan tentang pengetahuan dengan evaluasi
budaya dimana secara global definisi dari Evaluasi secara
mendasar adalah perubahan (pertumbuhan,perkembangan) secara berangsur-angsur
dan secara bertahap.
Bila dilihat secara perspektif jaman akan terus berkembang dan
berubah sama halnya jika kita membicarakan teknologi maka dalam unsurnya ada
sebuah benang merah yang terikat antara budaya dan teknologi keduanya memiliki
unsur yang berbeda tapi dalam perkembangannya sangat cepat bila kita melihat
dari segi pandang kita, memang secara evolusionisme telah menjadi sarana bagi
budaya-budaya dalam hal perubahan kita lihat saja seperti contohnya jaman
sekarang bila melihat kerajinan batik, dari jaman abad 21 batik sudah menjadi
pakaian sehari-hari dalam khas masyarakat jawa atau sekitarnya tapi dalam kian
waktu yang terus berputar kini batik sudah menjadi tren dunia dalam bidang
Fashion, dimana Batik bukan lagi digunakan dalam pemakaian baju dan celana saja
tapi sudah berkembang dalam hal Tas Batik, Sepatu Batik bahkan lebih terbarunya
adalah teknologi yang mungkin batik sudah menjadi aplikasi dalam ponsel maupun
komputer dalam membuat desain grafis Batik dalam hal pemanfaatannya.
Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan
perkembangan budi daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan
hidup dari waktu ke waktu. Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di
berbagai tempat berbeda-beda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan
kemampuan intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi.
Masa dalam kehidupan manusia dapat kita bagi dua, yaitu
masa prasejarah (masa sebelum manusia mengenal tulisan sampai manusia mengenal
tulisan) dan masa sejarah (masa manusia telah mengenal tulisan). Data-data
tentang masa prasejarah diambil dari sisa-sisa dan bukti-bukti yang digali dan
diinterpretasi. Masa sejarah bermuda ketika adanya catatan tertulis untuk
dijadikan bahan rujukan. Penciptaan tulisan ini merupakan satu penemuan
revolusioner yang genios. Bermula dari penciptaan properti dan lukisan objek,
seperti kambing, lembu, wadah, ukuran barang, dan sebagainya; diikuti dengan
indikasi angka; kemudian diikuti simbol yang mengindikasikan transaksi, nama,
dan alamat yang bersangkutan; selanjutnya simbol untuk fenomena harian,
hubungan antara mereka, dan akhirnya intisari, seperti warna, bentuk, dan konsep.
Ada dua produk revolusioner hasil dari akal
manusia dalam zaman prasejarah, yaitu:
a. Penemuan roda untuk transportasi, pada mulanya roda
digunakan hanya untuk mengangkat barang berat di atas sebuah pohon. Kemudian,
roda disambung dengan kereta, lalu berkembang menjadi mobil seperti saat ini.
b. Bahasa
adalah suara yang diterima sebagai cara untuk menyampaikan pikiran seseorang
kepada orang lain. Ketika tanda-tanda diterima sebagai representasi dan
bunyi-bunyi arbitrer yang mewakili ide-ide, masa prasejarah pun beralih ke masa
sejarah tertulis.
Mengenai masa prasejarah ini, ada dua
pendekatan untuk membagi zaman prasejarah, yaitu:
1. Pendekatan berdasarkan hasil teknologi, terdiri dari
zaman batu tua (paleolitikum), zaman batu tengah/madya (Mesolitikum), dan zaman
batu baru (Neolitikum)
2. Pendekatan
berdasarkan model social ekonomi atau mata pencaharian hidup yang terdiri atas:
a. Masa
berburu dan mengumpulkan makanan, meliputi masa berburu sederhana
(tradisi Paleolit) dan masa berburu tingkat lanjut (tradisi Epipaleolitik).
b. Masa
bercocok tanam, meliputi tradisi Neolitik dan Megalitik.
c. Masa
kemahiran teknik atau perundagian, melliputi tradisi semituang besi.
Manusia berkembang dari homo menjadi human karena
kebudayaan dan peradaban yang diciptakannya.
Sedangkan untuk sejarah kebudayaan di
Indonesia, R. Soekmono (1973), dibagi menjadi empat masa, yaitu:
1. Zaman prasejarah, yaitu sejak permulaan adanya manusia dan kebudayaan
sampai kira-kira abad ke-5 masehi.
2. Zaman
purba, yaitu sejak datangnya pengaruh India pada abad pertama Masehi
sampai dengan runtuhnya Majapahit sekitar tahun 1500 Masehi.
3. Zaman
madya, yaitu sejak datangnya pengaruh Islam menjelang akhir kerajaan
Majapahit sampai dengann akhir abad ke-19.
4. Zaman
baru/modern, yaitu sejak masuknya anasir Barat (Eropa) dan teknik
modern kira-kira tahun 1900 sampai.
Peradaban tidak lain adalah perkembangan
kebudayaan yang telah mendapat tingkat tertentu yang diperoleh manusia
pendukungnya. Taraf kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu tercermin
pada pendukungnya yang dikatakan sebagai beradab atau mencapai peradaban yang
tinggi. Jadi, evolusi kebudayaan bisa mencapai sampai pada taraf tinggi
yaitu: peradaban.
Peradaban merupakan tahapan dari evolusi
budaya yang telah berjalan bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan
karakter yang khas pada tahap tersebut, yang dicirikan oleh kualitas tertentu
dari unsur budaya yang menonjol, meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni,
teknologi, dan spiritualitas yang tinggi. Sebagai contoh, peradaban Mesir Kuno
tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam sosok bangunannya (piramid,
obeliks, spinx) yang terkait dengan ilmu bangunan, tulisan, serta gambar yang
memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang peradaban Cina Kuno, yang
juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi dalam hal
tulisan yang menjadi ciri budaya setempat. Peradaban kuno di Indonesia
menghasilkan berbagai bangunan seni yang bernilai tinggi, seperti Candi
Borobudur, Prambanan, dan lain-lain.
Peradaban bangsa di Indonesia dimulai sejak
masa kemahiran teknik atau zaman perundagian. Zaman perundagian terdiri dari
dua masa, yaitu tradisi seni tulang perunggu dan tradisi tuang besi. Meskipun
saat itu masih zaman prasejarah (masa sebelum mengenal tulisan), namun telah
mengenal teknologi terbatas dan sederhana, yaitu pada upaya pemenuhan peralatan
yang dibutuhkan masyarakat Indonesia dalam kehidupannya yang sudah mulai
menetap. Di Indonesia, penggunaan logam sudah mulai
dikenal beberapa abad sebelum masehi. Mereka menggunakan peralatan dari logam,
seperti peralatan berburu, bercocok tanam, peralatan rumah tangga, dan
lain-lain, tetapi tidak semua masyarakat dapat membuat peralatan itu. Membuat
peralatan dari logam membutuhkan keahlian. Orang yang ahli membuat peralatan
logam disebut undagi, tempat pembuatannya disebut perundagian. Beberapa contoh
alat dari perunggu adalah kayak corong, nekara, bejana perunggu. Alat-alat ini
ditemukan diberbagai daerah di Indonesia.
Peradaban bangsa Indonesia semakin maju dan
berkembang estela datangnya pengaruh Hindu dan Budha ke Indonesia. Pengaruh
tulisan dari budaya Hindu Budha membawa dampak besar bagi peradaban Indonesia,
yaitu memasuki masa sejarah (masa mengenal bahasa tulis). Salah satu hasil
budaya tulis di Indonesia adalah prasasti. Huruf yang dipakai dalam prasasti
yanng ditemukan Sejak tahun 400M adalah Pallawa dan bahasa Sanksekerta.
Kemampuan baca tulis masyarakat Indonesia lama-kelamaan berpengaruh dalam
bidang kesustraan, yaitu munculnya banyak kitab-kitab kuno ini dapat ditelusuri
peradaban bangsa Indonesia terutama dalam masa kerajaan. Peradaban bangsa
semakin berkembang dengan masuknya pengaruh Islam dan masuknya pengaruh Islam
dan masuknya peradaban bangsa Barat Eropa, termasuk pengaruh agama Kristen
Katolik. Dewasa ini, pengaruh peradaban global semakin kuat akibat kemajuan
bidang komunikasi dan informasi.
Pada akhir abad ke-19 mulai timbul kecaman-kecaman terhadap cara
berfikir dan cara bekerja para sarjana penganut evolusi kebudayaan. Kecaman
mulai menyerang detail dan unsure-unsur tertentu dalam berbagai karangan dari
para penganut teori-teori tersebut, kemudian meningkat menjadi
serangan-serangan terhadap konsepsi dasar dari teori-teori tentang evolusi
kebudayaan manusia.
Pengumpulan bahan keterangan baru, terutama sebagai hasil
penggalian-penggalian serta bertambah banyaknya aktivitas-aktivitas penelitian
para ahli antropologi sendiri. Dengan demikian mulai tampak bahwa
tingkat-tingkat evolusi para penganut teori-teori evolusi dari para penganut
teori-teori evolusi kebudayaan itu hanya merupakan konstruksi-konstruksi
pikiran saja, yang tidak sesuai dengan kenyataan dan yang lama-kelamaan tidak
dapat di pertahnkan lagi.
Pada
permulaan abad ke-20 hampir tidak ada lagi karya antropologi berdasarkan konsep
evolusi. Hanya kira-kira sekitar 1930 tampak adanya penelitian-penelitian
antroplogi berdasarkan konsep-konsep itu di Uni Soviet. Dalam tahun 1940-an
muncul beberapa ahli antropologi Inggris dan Amerika yang menghidupakan lagi
konsep-konsep mengenai teori evolusi kebudayaan., tetapi yang sama bagi semua
bangsa di dunia.
Menurut
Munandar Sulaiman, latar belakang terjadinya evolusi budaya, yaitu:
a.
Jarak komunikasi antarkelompok etnis
b.
Pelaksanaan pembangunan
c.
Keamjuan IPTEK
Evolusi
budaya dapat mendorong kea rah perbaikan dan peningkatan kualitas dari:
a. Pola
hidup tradisional menjadi pola hidup modern
b. Pola hidup sederhana
menjadi pola hidup modern
c. Pola
hidup makmur menjadi pola hidup makmur dan sehat
Kemampuan
kerja berbasis fisik menjadi kemampuan kerja berbasis keahlian dan keterampilan
yang didukung teknologi
· Dampak
Evolusi Budaya
Perubahan
budaya dapat berakibat positif, yaitu memperkaya nilai-nilai kehidupan yang
sudah ada, mendorong kea rah kemajuan dan menyejahterakan kehidupan masyarakat.
Perubahan budaya dapat pula berakibat negatif, yaitu merusak nilai-nilai
kehidupan yang sudah ada, menghambat kemajuan, memperburuk sendi-sendi
kehidupan, dan merugikan masyarakat sehingga terjadi krisis kemasyarakatan.
· Peradaban
dan Perubahan Sosial
Perwujudan
budaya dapat menekankan oada akal (rasio) saja atau menekankan pada semua unsur
akal, nurani, dan kehendak sebagai satu kesatuan yang utuh. Perwujudan budaya
yang didasarkan pada akal (rasio) tanpa mengindahkan nurani akan menimbulkan
tentang peradaban (civilization) dan kebudayaan (culture).
· Wujud-Wujud
Peradaban (Nilai, Moral, Norma, Etika, dan Estetika)
a.
Nilai
Menilai
berarti mempertimbangkan untuk menentukan apakah sesuatu itu bermanfaat atau
tidak, hasil penilaian disebut nilai (value)
b.
Moral
Moral
adalah kebiasaan berbuat baik disebut perbuatan moral atau susila. Moral
bersifat kodrati, artinya manusia sejak diciptakan dibekali dengan sifat-sifat
baik, jujur, dan adil. Orang dikatakan bermoral apabila dapat mewujudkan
kodratnya untuk berfungsi berbuat baik, jujur, dan adil dalam tindakannya.
c.
Norma
Norma
adalah suatu aturan yang berlaku, bersifat mengikat, norma diperlukan dalam
menuntun sikap dan tingkah laku manusia.
d.
Etika
Istilah
etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu etika yang berarti adat kebiasaan
atau akhlak yang baik. Etika adalah ilmu tentang kebiasaan yang baik berupa
perilaku.
e.
Estetika
Estetika
adalah ilmu yang mengkaji tentang sifat estetis suatu objek dan merupakan
bagian dari ilmu filsafat yang menelaah dan membahas aspek-aspek keindahan
sesuatu, yaitu mengenai rasa, sifat, norma, cara menanggapi, dan cara
membandingkannya dengan menggunakan penilaian perasaan.
· Tradisi,
Modernisasi, dan Masyarakat Madani
Tradisi adalah suatu kebiasaan, suatu kepercayaan yang sudah
sangat mendarah daging pada suatu masyarakat, yang apabila tidak dilaksanakan
atau menyimpang akan mengakibatkan suatu kejelekan.
Secara
historis, modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada
tipe-tipe sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa
Barat dan Amerika Utara pada abad ke-17 sampai abad ke-19.
· Ketenangan,
Kenyamanan, Ketenteraman, dan Kedamaian sebagai Makna Hakiki Manusia yang
Beradab
Dalam
kehidupan manusia disadari bahwa yang benar yang indah atau baik, dan berguna
akan menciptakan kebahagiaan dan kenyamanan bagi semua orang. Sebalikmnya,
manusia menyadari bahwa yang salah adalah yang buruk dan tidak berguna serta
membuat orang merasa tidak nyaman.
· Peradaban
dan Problematikanya bagi Kehidupan Manusia
Kemajuan Media Komunikasi bagi Adab dan Peradaban
Manusia
dimanapun berada dia akan selalu berpengharapan dan berusaha merasakan
nikmatnya kedua jenis kehidupan yaitu kehidupan material dan spiritual.
Kemajuan IPTEK bagi Adab dan Peradaban Manusia
Dengan
majunya IPTEK, cara atau pola piker manusia akan lebih maju atau modern tetapi
harus dibarengi dengan adab atau peradaban yang baik agar berdampak positif.
Pertumbuhan dan Perkembangan Demografi terhadap Adab dan
Peradaban Manusia
Demografi adalah
studi ilmiah yang menyangkut masalah kependudukan, terutama dalam kaitannya
dengan jumlah, struktur, maupun perkebangannya. Natalitas, mortalitas, gerak
territorial, dan mobilitas sosial dapat menimbulkan problematika bagi kehidupan
manusia, antara lain:
ü Natalitas
(kelahiran)
Tingkat kelahiran yang
tinggi dapat menyebabkan kepadatan penduduk, sulit mencari lapangan pekerjaan,
dan banyaknya pengangguran.
ü Mortalitas
(kematian)
Tinggi rendahnya
tingkat kematian penduduk tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan pen duduk,
namun juga merupakan ukuran tinggi rendahnya kesehatan penduduk.
ü Gerak
Teritorial (Migrasi)
Migrasi dapat menyebabkan tidak meratanya jumlah pertumbuhan penduduk.
ü Mobilitas
Sosial
Contohnya adalah
mobilitas sirkuler yang terjadi karena tekanan penduduk yang tinggi di daerah
pedesaan dan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaan di luar sektor
pertanian.